Tokobangudin.blogspot.co.id- Halo sobat semua, ketemu lagi dengan saya. Anda pasti kenal dengan Seledri
(Apium graveolens L.).
Ya seledri adalah sayuran daun dan tumbuhan obat yang biasa digunakan sebagai
bumbu masakan. Beberapa negara termasuk Jepang, Cina dan Korea
mempergunakan bagian tangkai daun sebagai bahan makanan. Di Indonesia tumbuhan
ini diperkenalkan oleh penjajah Belanda dan digunakan daunnya untuk menyedapkan sup atau sebagai lalap. Penggunaan seledri
paling lengkap adalah di Eropa: daun, tangkai daun, buah, dan umbinya semua dimanfaatkan.
Memanfaatkan botol aqua bekas untuk menanam seledri dengan cara hidroponik. |
Seledri telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu sebagai
unsur pengobatan dan penyedap masakan. Nah kali ini saya akan memberikan tips
menanam seledri dengan cara hidroponik.
Pada dasarnya menanam seledri tidak jauh berbeda dengan
menanam sayuran lain. Tapi biasanya keluhan dari teman – teman yang mencoba
bertanam seledri adalah sulitnya waktu penyemaian. Padahal kalau kita tahu apa
yang harus dilakukan, sebetulnya tidaklah terlalu sulit.
Tapi untuk lebih mudahnya, saya akan menguraikannya secara
berurutan dan mudah mudahan pembaca bisa mudah memahami.
Tahap penyemaian.
Sebelum tanaman ditanam pada rak hidroponik, sebaiknya
dilakukan penyemaian terlebih dahulu. Pada proses penyemaian ini saya
menggunakan arang sekam dicampur cocopeat karena selain murah, mudah didapat di
daerah saya juga mudah dalam proses pindah tanam (akar tidak rusak).
Bahan yang diperlukan
adalah :
- Pot untuk
penyemaian
- Arang sekam +
cocopeat
- Benih seledri
- Plastik hitam
Caranya :
- Masukkan arang
sekam + cocopeat ke pot
- Taburkan benih
secara merata di atas arang sekam + cocopeat.
- Taburkan lagi
arang sekam untuk menutupi benih cukup tipis-tipis saja.
- Siram benih
dengan menggunakan sprayer agar media tidak terhambur kemana mana.
- Tutup dengan
plastic hitam selama seminggu. Tutup plastic dubuka setiap 2 hari untuk melihat
kelembaban media. Media jangan sampai kekeringan.
- Setelah
seminggu, buka tutup plastik. Biasanya benih sudah tumbuh.
- Bibit dikenakan
cahaya matahari (jangan terlalu terik)
- Lakukan penyiraman sampai 5- 6
minggu dan tanaman siap pindah tanam. Karena bibit seledri sangat lembut dan
mudah rusak, sebaiknya penyiraman jangan diguyurkan ke bibit. Untuk penyiraman
biasanya saya gunakan ember/baskom diisi air, kemudian pot yang berisi bibit
saya masukkan ke dalam ember/baskom tersebut sampai seluruh media tanam basah.
Selanjutnya pot diangkat dan ditiriskan.
Tahap pindah tanam.
Setelah bibit selada berumur 5 - 6 minggu biasanya sudah
berdaun 3-4 dan siap pindah tanam. Untuk pindah tanam agar bibit tidak rusak
harus dilakukan secara hati – hati. Dibawah ini akan saya uraikan cara pindah
tanam yang biasa saya lakukan.
Alat/bahan yang
diperlukan :
- Netpot (saya
pakai pipa 1” dan gelas plastic yang sudah dilubangi bagian samping dan
bawahnya)
- Kain flannel
untuk sumbu jika diperlukan.
- Spons yang sudah
dipotong – potong ukuran 2.5cm x 2.5cm x 2cm
- Arang sekam +
cocopeat
- Baskom/ember
yang sudah diisi air bersih.
Caranya :
- Ambil bibit
beserta medianya sekalian. (jangan dicabut tapi ambil bibit dan media sekaligus)
- Masukkan bibit
beserta media ke dalam baskom/ember yang sudah diisi air
- Goyangkan bibit
dengan pelan – pelan. Media akan tenggelam dan bibit akan mengapung. Biasanya
dengan cara ini akar tidak rusak dan akar bersih dari media yang menempel.
- Jika bibit
bergerombol, pisahkan bibit dengan hari – hati (pemisahan tetap didalam air)
-
Setelah bibit terpisah, jika pot pakai pipa 1”
jepit bibit dengan spons yang telah tersedia. Jika ada bibit
yang akarnya belum bisa menyentuh air nutrisi bisa ditambahkan sumbu dengan
kain flannel.
Masukkan spons yang telah berisi bibit ke dalam netpot.
Masukkan netpot ke lubang – lubang tanam yang ada dalam rak
paralon yang sebelumnya sudah diisi air nutrisi.
-
Jika menggunakan gelas plastic,
Pasang sumbu kain flannel pada gelas melalui lubang pada
bagian bawah gelas yang sudah kita buat sebelumnya. Panjang sumbu disesuaikan
yang penting sumbu bisa menyentuh air nutrisi dan juga bisa untuk menempel akar.
Masukkan arang sekam + cocopeat ke dalam gelas hingga 1/3
gelas.
Tanam bibit seledri (1 bibit saja) dengan cara akar
menyentuh sumbu.
Masukkan lagi arang sekam + cocopeat ke dalam gelas untuk
menutup akar dan batang bibit sampai hampir memenuhi gelas sehingga bibit
seledri bisa berdiri dengan kuat.
§ Siram
dengan air agar media tanam dan sumbu basah. Hal ini untuk memancing agar sumbu
bisa menyerap air nutrisi karena sumbu yang kering tidak bisa menyerap air.
§ Masukkan
gelas plastic ke dalam lubang – lubang pipa yang sudah disiapkan.
- Isikan/alirkan
air nutrisi ke dalam rak pipa secara berkala.
Tahap pembesaran
Setelah bibit kita pindahkan ke dalam rak, tugas selanjutnya
adalah melakukan perawatan untuk pembesaran sampai masa panen.
Dalam system hidroponik perawatan tanaman adalah sangat
mudah. Jika menggunakan system air menggenang, perawatan hanyalah memperhatikan
ketersediaan air nutrisi yang ada di dalam pipa paralon tempat penanaman.
Biasanya saya cek 3 hari sekali. Ketika air mau habis tinggal saya tambahkan
lagi.
Jika menggunakan system air mengalir, perawatan hanyalah
mengalirkan air secara rutin. Saat ini saya mengalirkan air sehari 3 kali yaitu
pagi, siang dan sore.
Pada penanaman seledri ini saya menggunakan system air
menggenang dan system air mengalir.
Untuk system air menggenang yang perlu diperhatikan adalah
jangan sampai batang dan akar terendam keseluruhan, air nutrisi cukup sebatas
1/3 sampai 1.2 diameter pipa saja agar masih ada ruang untuk akar dan akar
tidak terendam semua.
Nutrisi yang saya gunakan untuk penanaman seledri ini
menggunakan nutrisi ABmix.
Sampai saat ini hama
yang menyerang tanaman seledri saya biasanya aphids yaitu sejenis kutu yang
menempel pada batang dan bagian bawah daun. Kutu ini menyerap sari makanan dan
merupakan vector bagi penyakit yang lain. Untuk membasmi hama ini saya memakai pestisida nabati
bikinan sendiri.
Adapun bahan
pembuatan pestisida nabati tersebut antara lain :
1. Bawang putih 3 – 5 siung
2. Segenggam tembakau (4 batang
rokok kretek tanpa filter)
3. Jahe sebesar ibu jari
4. Botol bekas kemasan air mineral
600 ml
Cara pembuatan :
1. Gerus/tumbuk bawang putih sampai
hancur
2. Gerus/tumbuk jahe sampai hancur
3. Masukkan gerusan bawang putih,
jahe dan tembakau ke dalam botol plastic bekas air mineral.
4. Masukkan air sampai hampir
memenuhi botol
5. Diamkan sehari semalam dan
larutan siap digunakan.
Cara pemakaian :
1. Ambil air larutan pestisida
nabati yang telah disaring sebanyak 5 – 10 ml.
2. Campurkan air larutan tersebut
dengan 1 liter air bersih.
3. Tambahkan 1 sendok sabun pencuci
piring cair (sun***ht/mama***on)
4. Semprotkan pada tanaman yang
terserang hama .
Dosis pemakaian harus diperhatikan karena jika kebanyakan justru tanaman juga akan ikut mati. Pestisida ini biasa juga saya pakai untuk menyemprot tanaman cabai yang terserang aphids, thrips atau kutu kebul.
Sisa larutan pestisida yang tidak terpakai jangan dibuang
karena masih bisa dipakai sampai beberapa bulan ke depan.
Panen
Biasanya setelah 1 – 1.5 bulan setelah pindah tanam, seledri
sudah bisa dipanen. Saya melakukan pemanenan dengan memetik daun – daun yang
sudah tua. Pemanenan bisa diulang setiap 5-6 hari sekali. Untuk kapan berakhir
masa panen saya belum tahu karena sudah 2 bulan lebih ini saya panen rutin dan
sampai sekarang seledri masih produktif. Apakah anda mau mencoba
membudidayakan seledri. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk anda.
0 Response to "Memanfaatkan Botol Aqua Bekas untuk Menanam Seledri dengan Cara Hidroponik"
Post a Comment